• Selasa, 26 September 2023

Tim Ekspedisi Purwacarita Ungkap Sejarah Baru Persahabatan Purwakarta - Bogor

- Selasa, 28 Februari 2023 | 13:24 WIB
Tim Ekspedisi Purwacarita bersama Raden Muhammad Padmanegara (tengah) generasi ke- 7 dari Dalem Sholawat.  (Foto: Aa Komara/BELA PURWAKARTA.)
Tim Ekspedisi Purwacarita bersama Raden Muhammad Padmanegara (tengah) generasi ke- 7 dari Dalem Sholawat. (Foto: Aa Komara/BELA PURWAKARTA.)

SINARIN.COM - Moal aya Kiwari Lamun Teu Aya Bihari , demikian kata pepatah filosofis Sunda yang artinya tidak akan ada masa kini kalau tidak ada masa lalu.

Dalam korelasinya dengan kesejarahan suatu bangsa atau wilayah, pepatah tersebut secara inklusif mendeskripsikan bahwa entitas sebuah bangsa dengan segala tatanan yang dimiliki hari ini, tidak lepas dari segala upaya yang telah dirintis oleh para pendahulu atau The Founding Fathers.

Terlebih lagi, dengan adanya keberadaan NAMA yang hari ini melekat dengan segala atribut dan identitas suatu wilayah beserta masyarakat nya.

Nama adalah sebuah Do'a yang dimunajatkan oleh sang inisiator nya kepada Sang Maha Pemilik Kehidupan, agar pihak yang menyandang nama tersebut sepanjang eksistensinya dirahmati dengan segala kebaikan dari sang maha kuasa.

Seperti halnya para orang tua menamai anak- anak nya dengan didasari harapan agar sang anak senantiasa dirahmati di sepanjang perjalanan hidupnya.

Begitu pun nama Purwakarta, terlahir dari seorang pemimpin sekaligus pemuka agama, yang disetiap waktunya terpanjat do'a yang khusyuk agar kota yang didirikannya ini senantiasa dirahmati oleh yang maha kuasa, dijauhkan dari segala marabahaya.

Baca Juga: Sejarah Penamaan Planet Dalam Tata Surya Kita

Sang inisiator itu adalah Dalem Sholawat atau R.A.A. Suria Winata, yang tentunya ketika menciptakan nama Purwakarta telah melalui proses konsultasi bersama para sesepuh pada waktu itu, terutama kepada Syekh Baing Yusuf, maha guru dari ulama-ulama di nusantara.

Dalem Sholawat dan Syekh Baing Yusuf adalah saudara sepupu. Pada masa awal pendirian Purwakarta, keduanya berbagi peran dalam membangun Purwakarta.

Ayah dari Syekh Baing Yusuf, R. Aria Jayanegara adalah kakak dari ibunda Dalem Sholawat, R. Ayu Kendran. Keduanya merupakan putra dari R.A.A. Wiratanu Datar V / R. A.A. Muhiddin yang bernasab langsung ke Raja Pajajaran, Prabu Siliwangi.

Sementara kakek Dalem Sholawat, yang bernama R. Muhammad Thohir menikah dengan Ratu Syarifah, putri dari Pangeran Sageri/Shogiri yang merupakan Putra dari Sultan Ageng Tirtayasa keturunan dari Sunan Gunung Jati yang bernasab ke Rasulullah, Nabi Besar Muhammad SAW.

Maka tak heran, jika Dalem Sholawat memiliki kapasitas yang handal dalam dunia pemerintahan sebagai bupati, karena ia adalah keturunan dari Sri Baduga Maharaja, Prabu Siliwangi, dan ia pun mumpuni dalam ilmu keagamaan karena ia memiliki warisan darah Rasulullah SAW.

Baca Juga: Kerajaan Kalingga: Sejarah, Masa Kejayaan-Keruntuhan

Dalem Sholawat adalah umaro sekaligus juga seorang ulama

Atas kebesaran jasanya tersebut, sebagai pemberi nama Purwakarta serta sebagai perintis pembangunan Purwakarta, sekelompok masyarakat dari berbagai komunitas dan organisasi di Purwakarta yang tergabung dalam forum atau komunitas Bela Purwakarta beberapa waktu lalu bernapak tilas menziarahi makam Dalem Sholawat di Kota Bogor.

Halaman:

Editor: Aik Hakiki

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jembatan Citamiang Purwakarta Ambruk

Selasa, 7 Maret 2023 | 20:34 WIB
X